Selasa, 26 Maret 2013
Kamis, 07 Maret 2013
21 Contoh Pose Untuk Memotret Pasangan
09.19
3 comments
21 Contoh Pose Untuk Memotret Pasangan
Posted by sola
Artikel sebelumnya saya pernah membahas mengenai pose-pose individual seperti Pose Subjek Perempuan, Pose Subjek Pria dan Pose Anak-anak. Potret secara individu hanya mengambil satu orang atas kepribadiannya.
Namun bagaimana dengan pose subjek yang
berpasangan? Dimana kita harus melibatkan koneksi, interaksi dan
perasaan antara dua orang yang biasanya berbeda. Jika Sobat seorang
fotografer prewedding,
afterwedding atau fotografer pasangan mungkin sudah tidak aneh lagi
dengan pose-pose dibawah ini. Namun untuk Sobat-sobat yang baru mau
terjun ke dunia fotografi terutama fotografi pasangan mungkin 21 contoh pose untuk memotret pasangan dibawah ini dapat membantu Sobat untuk mendapatkan ide kreatif.
1. Pose yang cukup mudah, mulai dengan pose face to face
dengan berdiri (tapi kedua subyek melihat ke kamera) dan wanita
meyimpan lengan di dada pria. Ambil pemotretan secara close-up dan
vertikal.
2. Mintalah pasangan untuk berhadapan dengan sangat dekat satu sama lain untuk menangkap portrait close up yang intim. Jangan takut untuk memperbesar subjek sehingga memiliki komposisi yang ketat!
3. Pose yang sangat mudah dan umum yaitu
pria memeluk wanita dari belakang. Pasangan mungkin bisa melihat
langsung ke arah kamera atau saling menatap satu sama lain. Jika mereka
mau, mereka bahkan mungkin saling berciuman untuk mendapatkan gambar
yang lebih emotif (seperti salah satu adegan film titanic).
4. Pose yang memperlihatkan kesenangan
dan penuh kasih sayang yaitu wanita memegang punggung dan bahu pria dari
belakang. Perhatikan posisi tangan: harus sederhana dan alami.
5. Hanya variasai lain dari pelukan
wanita kepada pria dari belakang. Ingatlah bahwa pasangan tidak perlu
harus melihat ke kamera. Untuk hasil yang lebih baik, buat mereka
berinteraksi satu sama lain dengan berbicara, terlihat genit, tertawa
dll.
6. Buatlah pose yang romantis. Memotret
pada outdoor dengan landscape sebagai latar belakang. Ambilah hanya
sebagian dari punggung pasangan. Ingat posisi Sobat harus cukup jauh
pada sisi pasangan untuk dapat menangkap mata pada setiap pasangan, jika
tidak, Sobat hanya akan membuat sebuah gambar impersonal yang “kosong”
.
7. Cari suatu elevasi dan Potretlah
Subjek dari atas. Sebuah pose umum yang dipotret dari sudut yang tidak
biasa akan mendapatkan sebuah gambar yang istimewa.
8. Pose romantis lainnya. Bekerja pada
ruang terbuka (outdoor) dengan landscape luas sebagai background. Pose
ini juga sangat bagus jika ingin mendapatkan foto siluet dengan latar
belakang terang seperti saat matahari terbenam, misalnya.
9. lakukan pose yang mudah untuk mewujudkan pose dengan full body. Ciptakan suasana hati yang tenang dan penuh kasih sayang.
10. Pose yang menyenangkan. Cobalah framings yang berbeda, mengambil gambar full body , setengah dan close-up.
11. Cara yang bagus untuk menunjukkan
kasih sayang ketika bertemu pasangan. Bekerja sangat baik di
tempat-tempat keramaian, seperti titik pertemuan terkenal di kota,
stasiun kereta atau taman bermain.
12. Sebuah yang cukup menyenangkan.
Bagian terpenting adalah posisi kakinya, masing-masing kaki wanita harus
ditekuk dengan sudut yang berbeda. Sementara pria mengangkatnya, ambil
potret close-up juga untuk mendapatkan emosi pada setiap pasangan.
13. Memotret pasangan yang berjalan bergandengan tangan. Tembak hanya dengan mode burst!
Biasanya, sebagian besar gambar akan terlihat canggung karena gerakan
kaki. Oleh karena itu, bagian kedua dari pekerjaan Sonat adalah untuk
memilih foto dengan gerakan kaki terbaik.
14. Variasi lain dengan pose berjalan. Sekali lagi, ambil beberapa gambar dan pilih posisi kaki yang paling elegan.
15. Jangan lupa juga, sering ada peluang yang baik dengan memotret dari belakang.
16. Pasangan berbaring berdekatan di
tanah. Angkat tubuh bagian atas mereka sedikit dengan menggunakan tangan
mereka sebagai tumpuan. Pria mungkin dapat memeluk wanita dengan
lembut. Potretlah dari sudut yang sangat rendah.
17. Variasi lain dari pose berbaring di tanah. Kali ini dengan sedikit sela.
18. Sebuah contoh yang baik untuk menunjukkan bahwa dua orang bisa sangat baik diposisikan asimetris.
19. Pose informal dan menyenangkan dimana
pasangan berbaring secara berlawanan dan menyimpan tangannya dibelakang
kepala sebagai tumpuan. Sobat harus memotret dari tempat yang lebih
tinggi untuk mendapatkan pose ini.
20. Sebuah pose yang ramah, minta pasangan untuk duduk nyaman di sofa.
21. Pose yang terakhir ini khusus untuk pasangan suami-istri, dimana istri sedang mengandung.
Sekali lagi – pose diatas hanyalah
beberapa contoh saja dimana Sobat dapat mengembangkannya. Sobat tidak
perlu mengikuti secara detail pose diatas, jadikan saja pose diatas
sebagai acuan ide kreatif Sobat dalam memotret pasangan.
Posisi Memegang Kamera Saat Memotret
09.03
No comments
Posisi Memegang Kamera Saat Memotret
Posisi memegang kamera digital yang benar bisa membantu kalian
meminimalisir atau bahkan mencegah terjadinya goncangan kamera, dan
pastinya akan menghasilkan foto tajam yang bebas blur. Mengetahui dan
mengerti bagaimana posisi memegang kamera yang benar dirasa sangat
penting sekali untuk menghasilkan foto yang bagus.
Metode Posisi Memegang Kamera Digital
Cara sobat memegang kamera atau penggunaan perangkat fotografi
sebenarnya hanya permasalahan taste individu, dan tidak ada kata benar
dan salah, tetapi membangun sebuah kebiasaan serta menentukan sikap yang
tepat saat memotret sejak awal akan memberikan banyak sekali keuntungan
pada kalian di masa akan datang. Setidaknya Sobat akan terlihat sebagai
seorang fotografer profesional ketika memotret, setidaknya itu sebuah
alasan yang bagus untuk dicoba bukan? Berikut ini adalah beberapa tips
yang bisa Sobat lakukan:
Pegang kamera menggunakan tangan kanan dengan menggenggam pegangan sisi
sebelah kanan kamera, dan tempatkan ibu jari di belakang kamera, Tiga
jari melingkar mengarah ke depan serta jari telunjuk bersandar pada
tombol shutter. Kamera digital sekarang kebanyakan sudah memiliki bentuk
pegangan yang secara otomatis menuntun kemana posisi Tiga jari kalian
seharusnya berada. Pegang kamera digital kalian dengan kuat tetapi
jangan terlalu kuat jika tidak ingin menghasilkan foto blur. Posisi
tangan kiri bisa beragam tergantung dari tipe kamera digital yang kalian
miliki, jika Sobat menggunakan kamera DSLR, maka tangan kiri kalian
seharusnya berada di bawah kamera dengan tujuan menahan beban kamera
menggunakan telapak tangan. Ibu jari dan telunjuk tangan sebelah kiri
berada di lensa agar lebih mudah mengatur fokus serta focal length.
1. Pegang kamera menggunakan Dua tangan - Ingat! Selalu memotret
dengan memegang kamera menggunakan Dua tangan. Memang memotret
menggunakan Satu tangan sepertinya akan terlihat keren, tapi bukan foto
kalian. Penggunaan satu tangan maka kemungkinan besar tenaga yang
dikeluarkan untuk menekan tombol shutter akan terlalu besar, kekuatan
memengah grip yang juga lebih besar serta horizon yang miring.
2. Tekuk siku Mendekat ke Sisi Tubuh kalian - Tempatkan siku
kalian mendekat dengan tubuh kalian pada saat memotret, hal tersebut
akan mengurangi goncangan serta goyangan kamera.
3. Lebarkan Kaki untuk Menambah Kestabilan - Satu hal yang
penting untuk diingat saat memegang kamera adalah bagaimana posisi
kalian. Jangan berdiri dengan kaki tertutup, lebarkan kaki seukuran
lebah bahu sehingga Sobat memiliki keseimbangan yang lebih baik saat
memotret.
4. Jaga kamera dekat dengan tubuh kalian saat memotret - Meskipun
Sobat memotret menggunakan layar LCD, usahakan jangan sampai
memposisikan kamera terlalu jauh dari tubuh kalian. Usahakan selalu
menjaga kamera tetap dekat dengan tubuh, jarak idealnya adalah selama
kalian bisa melihat dengan nyaman apa yang ditampilkan oleh layar LCD
kamera.
5. Pastikan untuk tidak menghalangi lensa atau flash - Sobat
sebelum menekan tombol shutter juga harus memastikan bahwa jari-jari
kalian tidak menutupi baik itu lensa ataupun flash.
6. Mengatur Nafas - Tentu kalian pernah naik tangga bukan? dan
effort tersebut menyebabkan nafas kalian lebih cepat dari sebelumnya,
dan tentunya tubuh akan lebih sering bergerak naik turun seiring
cepatnya nafas yang kita ambil. Melihat dari ilustrasi tersebut, maka
pastikan kalian bernafas dengan irama normal sebelum memotret, jika
tidak maka cobalah untuk mengambil beberapa nafas yang dalam dan
keluarkan secara perlahan. Beberapa orang pada saat memotret memilih
untuk mengambil nafas kemudian menahannya baru menekan tombol shutter,
namun ada yang mengeluarkan nafas terlebih dahulu baru kemudian
mengambil gambar sebelum menghirup lagi kemudian. Menurut beberapa
pendapat, cara yang paling mujarab adalah dengan mengambil nafas
panjang, keluarkan setengah, menahannya, ambil gambar lalu kemudian
mengeluarkan sisa udara tersebut.
cara mengambil foto yang baik dan benar
06.53
No comments
Kamera digital banyak disukai konsumen karena hasil akhirnya bisa
langsung dilihat, dan diulang jika hasil fotonya kurang memuaskan.
Bagaimana teknik foto yang berkualitas lewat kamera digital? Simak
beberapa tips cara ambil foto berikut ini:
1. Atur kamera dengan mode ukuran gambar paling besar.
Keuntungan
dari mode ini adalah memungkinkan Anda dapat mencetak foto dalam ukuran
foto terbesar tanpa ancaman hasil foto pecah. Selain itu Anda juga
dapat memotong bagian yang tidak dikehendaki pada hasil foto tersebut.
Tidak ada gunanya jika Anda membeli kamera digital dengan resolusi 5, 6,
atau 8 megapiksel, tapi Anda tetap memasang mode ukuran foto standar,
dan bukan maksimum.
2. Gunakan pengaturan kualitas foto dengan level maksimal.
Banyak
gambar hasil kamera digital memakai format JPEG. JPEG menghasilkan
gambar yang buruk jika dikompresi berlebihan. Agar gambar Anda tampak
seperti aslinya, gunakan pengaturan kualitas foto dengan level maksimal.
3. Pakai tipe kamera digital gambar JPEG.
JPEG,
meskipun bersifat lossy (kurang jelas), bisa jadi merupakan pilihan
terbaik. Pasalnya, ketika Anda mengambil gambar dengan format JPEG,
keuntungan yang diperoleh juga berlipat karena Anda bisa mengolahnya
lagi dengan Adobe Photoshop.
Kamera digital
SLR biasanya memberikan pilihan apakah Anda ingin menggunakan format
JPEG, TIF atau Raw. TIF biasa digunakan untuk reproduksi grafis yang
berbau seni, misalnya pada majalah dan koran. Sementara Raw, menyimpan
apa adanya tanpa pemrosesan gambardengan ilmu fotografi lebih lanjut.
Dibanding
dengan TIF dan Raw, format JPEG lebih mudah dikelola dengan Photoshop.
Kedua format tersebut (TIF dan Raw-red) hanya akan menambah pekerjaan
Anda sewaktu akan diproses pada Photoshop.
4. Camkan bahwa Whitte Balance itu penting.
Untuk
kebanyakan pengambilan gambar, dianjurkan agar dimulai dengan mode Auto
white balance. Fungsinya agar kamera digital Anda bisa membaca
pewarnaan dari cahaya yang ada disekitarnya dan secara otomatis mengatur
dirinya sendiri untuk mengoptimalkan white balance.
Mode
Daylight cocok untuk hari terang, sementara jika hari berawan,
dianjurkan agar Anda memakai mode Cloudy. Untuk mengevaluasi pewarnaan
dan pencahayaan, jangan lupa mengetesnya dengan mengambil satu atau dua
gambar.
5. Jangan lupa mengatur "Low ISO Number" atau "Use Auto ISO".
Hasil
gambar akan lebih jernih jika Anda menggunakan ISO rendah, namun
sensitivitas kamera digital dalam menangkap cahaya menjadi lebih rendah.
Sementara jika memakai ISO terlalu tinggi, seperti dilansir Dale
laboratories, hanya akan menimbulkan noise pada gambar.
6. Optimalkan penggunaan Histogram.
Dengan menggunakan histogram Anda dapat melihat seberapa optimal sensitivitas sensor kamera digital dalam menangkap gambar.
7. Hindari menggunakan zoom secara foto digital.
Sebaiknya
jangan menggunakan zoom secara digital karena hanya akan membuat
kinerja chip yang mengatur tingkat resolusi (piksel) pada kamera menjadi
boros. Coba gunakan zoom dari lensa kamera digital saja, agar bisa
menghemat penggunaan chip. Selain itu hasil bidikan, jika menggunakan
zoom secara digital, tidak sebagus jika menggunakan zoom lensa dalam
ilmu fotografi.
8. Belilah kartu Memori berkualitas profesional.
Kecepatan
rekam pengambilan gambar dengan memakai memori kamera digital yang
berkualitas tinggi dapat mengimbangi teknologi kamera digital Anda.
Misalnya dengan kartu memori berkecepatan 40x, dapat merekam 3 dari 10
jepretan berturut-turut dalam 1 detik. Sementara dengan memori 4x, Anda
hanya bisa merekam 1 gambar dalam 3 detik. Keuntungannya, dengan memori
berkualitas tinggi Anda tidak perlu mengkhawatirkan terjadinya
pergeseran warna dalam foto.
9. Backup hasil foto dalam CD atau DVD.
Menyiapkan
payung sebelum hujan adalah lebih baik. Pastikan backup seluruh kreasi
foto-foto digital Anda dalam CD atau DVD, sebagai antisipasi jika hard
drive Anda rusak..
Langganan:
Postingan (Atom)